Manado, Maesaanwayanews.com – Lokasi tambah emas di Ratatotok kembali terjadi pencurian disertai dengan Kekerasan. Pria yang akrab disapa Yani jadi korban aksi brutal para pelaku. Selasa (21/07/25).
Dari informasi yang diperoleh, beberapa pekerja penambang manual diikat dan salah satu dianiaya.
“Satu korban hampir meninggal kehabisan darah, kakinya dipotong, dan beberapa patah kaki. Mereka hanya mencari makan, terus harus menjadi korban apalagi kalau benar ada keterlibatan oknum,” beber Valdy Suak Ketua Aliansi Masyarakat Lingkar Tambang.
Ditambahkannya lagi, dirinya akan mengawal kasus ini sampai tuntas dan para pelaku diproses dengan tegas.
“Saya akan mengadu ke pak Gubernur dan Kapolda, sampai kapan masyarakat penambang terancam saat mencari makan. Kalau terbukti benar ada oknum terlibat, satuanya juga pasti tercoreng. Sebab satuanya itu selama ini selalu disanjung masyarakat Ratatotok,” tambahnya.
Sementara itu terkait adanya isue yang beredar ditengah masyarakat, dimana aksi tersebut diduga dipimpin oleh salah satu anggota Brimob, Dansat Brimob Polda Sulut Kombes Pol Agung Anggoro saat dihubungi lewat telepon mengatakan Masi dilakukan pendalaman.
“Masih pendalaman,” singkat Agung.
Adanya dugaan keterlibatan oknum anggota Brimob berdasarkan pengakuan dari seorang sopir yang kuat dugaan terlibat hendak membawa hasil curian.
Menurutnya, ada perintah untuk membawa material batu milik penambang ke salah satu tempat.
“Itu (material) saya turunkan di BLJ pa komdan,” ungkap sopir yang membawa material hasil curian.
Kasat Reskrim Polres Mitra Iptu Lutfi Adinugraha, saat dihubungi mengatakan, pihaknya telah menahan sejumlah orang yang terduga terlibat dalam kejadian tersebut.
“Kami telah mengamankan sebanyak 19 orang terduga tersangka. Dan saat ini Masi dalam proses BAP untuk dimintai keterangan,” pungkas Lutfi.