Maesaanwayanews.com – Pasca hujan deras yang terjadi di Wilayah Sulawesi Utara (Sulut), di kota Manado khususnya. Sebanyak 3.837 Jiwa Mengungsi, 2 Warga Meninggal Dunia, akibat Banjir dan Tanah Longsor.
Sekertaris Daerah (Sekda) Kota Manado, mewakili Walikota Manado mendampingi Wakil Gubernur (Wagub) Sulut, menyerahkan bantuan siaga bencana dari BPBD propinsi, di tempat-tempat pengungsian di kota Manado. Minggu (23/03/25).
Adapun sejumlah wilayah atau tempat pengungsian yang di datangi Sekda dan Wagub, Seperti ;
1. GPDI elshadai Paal 4 malvinas : 21 pengungsi.
2. Gereja Tabor tikala baru : 41 pengungsi.
3. Keluarga Olong-Songke dan Hotel Wijaya dendengan luar lingk 3 : 85 pengungsi.
4. GMIM maranatha karame lingk 3 : 42 pengungsi.
5. Masjid miftanul Janah ketang Baru 68 pengungsi.
Sesuai data dari Kepala Basarnas Manado George L M Randang SIp MAP.
“Warga mengungsi sebanyak 3837 jiwa. Banjirnya, melanda 3715 jiwa dan yang tergenang sebanyak 2240 jiwa. Dimana, informasi diperoleh dari PUSDALOPS BPBD Manado untuk laporan sementara yang masuk pula di instansi tersebut,” kata Randang.
Lanjutnya, bencana longsoran tanah sendiri telah ditangani baik instansi Pemkot Manado dan relawan, termasuk kejadian pohon yang tumbang.
“Kalau bencana ini turut menelan 2 korban jiwa 2, yakni Arnold Mamahit di Kelurahan Malendeng Lingkungan VI dan Novianti Kipiodo (11 Thn) Kelurahan Bailang Lingkunga IV. Korbannya tertimbun longsoran tanah dengan peristiwa pada Sabtu (22/03/25) Pukul 19:00 WITA dan setelah ditemukan, sempat dibawa ke Rumah Sakit Siti Maryam. Tapi tak tertolong,” jelasnya.
Turut infokan juga tentang adanya orang hanyut dengan korban bernama Haikal Supriadi Montu berusia 20 Tahun. Ada pun kronologis dikabakan, kalau di Pukul 16:00 WITA korban sedang mandi di Jembatan Miangas bersama rekan-rekannya.
“Ketika mulai tenggelam, para temannya mengira sedang bercanda. Tapi setelah hilang baru dicari oleh rekannya dan warga. Orang tua korban yang mendatangi Kantor BPBD Manado dan membuat laporan,” ujar Mandang.
Sampai berita ini dimuat korban belum ditemukan dan upaya pencarian masih dilakukan. Terkait kondisi wilayah, Randang menyampaikan dalam kondisi surut airnya.
“Pemantauan di hari Minggu ini, Pukul 19:10 WITA tadi hujan sudah berhenti. Namun, warga haruslah waspada,” pungkasnya.
Didampingi beberapa pejabat propinsi, seperti kadis kesehatan, kadis sosial, sekretaris DLH dan staf.